Sodium laureth sulfate dan bahan satu lagi yang serupa yakni sodium lauryl sulfate memang sudah lama digunakan dalam produk pembersih wajah, sabun mandi bahkan deterjen. Apakah bahan yang terkandung di dalamnya? Apa sajakah efek yang bisa ditimbulkan?
Apa itu Sodium Laureth Sulfate dan Efeknya?
Minyak kelapa atau minyak biji kelapa sawit memang bahan yang sama-sama digunakan untuk membuat SLES maupun SLS. Sodium laureth sulfate merupakan jenis bahan surfaktan yang dapat menurunkan tegangan permukaan air sehingga mempunyai sifat membersihkan.
Maka dari itu, SLES maupun SLS sering dimanfaatkan sebagai bahan berbagai produk pembersih, mulai dari pembersih wajah, rambut, tubuh hingga pakaian. Sebab, sifat membersihkan yang ada pada SLES sangat efektif.
Jadi, sodium laureth sulfate apakah berbahaya jika dimasukkan dalam produk skincare? Beberapa studi menyebutkan bahwa kandungan SLES tersebut tidak berbahaya apabila dipakai dalam waktu singkat dan busa pembersih segera dibilas dengan air tanpa ada sisa.
Namun, bahan SLES berpotensi memicu iritasi pada kulit dan area mata. Bahkan pemilik kulit sensitif yang menderita psoriasis dan eczema berpotensi besar untuk mengalami iritasi yang parah. Gangguan yang kemungkinan muncul pada kulit akibat SLES yaitu:
- Rasa gatal yang disertai perih;
- Ruam kemerahan yang terasa panas;
- Kulit mengelupas di area tertentu;
- Iritasi pada area mata;
- Rasa nyeri.
Fungsi Sodium Laureth Sulfate untuk Kulit
Lebih detail, berikut 3 fungsi dari sodium laureth sulfate:
1. Membersihkan Kulit Lebih Maksimal
Sodium laureth sulfate bekerja dengan melepaskan molekul-molekul ke dalam kulit sehingga proses pembersihan debu dan kotoran pada wajah berjalan lebih maksimal. Alhasil, kulit wajah Anda akan terasa bersih sempurna, kesat dan tampak sedikit cerah.Fungsi pembersihan yang maksimal seperti ini sangat cocok untuk Anda yang sering beraktivitas berat di luar ruangan. Sebab, paparan sinar matahari, debu dan kotoran secara berlebihan yang menyebabkan kulit kotor serta kusam akan langsung diatasi oleh facial wash berbahan SLES.
2. Membersihkan Minyak pada Kulit
Penggunaan sodium laureth sulfate dalam skincare bertujuan untuk melakukan pembersihan minyak pada wajah secara menyeluruh. Jadi, tidak hanya debu dan kotoran, pengangkatan minyak juga bisa dilakukan dengan mudah oleh pembersih muka yang mengandung SLES.Sisi baiknya memang wajah akan terbebas dari minyak, tapi hal tersebut menyebabkan kulit menjadi kering. Setelah pemakaian, Anda akan merasa kulit seperti tertarik dan kehilangan kelembapannya.
3. Menghasilkan Busa yang Banyak
Apakah kamu lebih suka facial wash dengan busa melimpah atau sedikit? Jika ternyata facial wash menghasilkan banyak busa, maka kemungkinan besar produk tersebut mengandung sodium laureth sulfate.Alasannya, SLES memiliki fungsi sebagai foaming agent sehingga memunculkan busa dalam jumlah banyak saat digosok dan diaplikasikan ke kulit. Busa tersebutlah yang menyebabkan proses pembersihan kulit lebih maksimal.
Walaupun fungsinya sebagai bahan pembersih cukup bagus, tapi memastikan sodium laureth sulfate apakah berbahaya bagi kesehatan dan kecantikan kulit tetap diperlukan. Kenyataannya, potensi SLES untuk mengiritasi kulit, menimbulkan gatal dan kemerahan cukup tinggi.
Perbedaan Sodium Laureth Sulfate dan Sodium Lauryl Sulfate
SLS sudah lebih dulu digunakan, bahkan sejak era PD II sebagai bahan pembersih minyak, kotoran dan kendaraan perang pada saat itu. Apa perbedaan bahan SLS dengan SLES? Simak tabel di bawah ini, ya!
Hal yang Membedakan |
Sodium Laureth Sulfate (SLES) |
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) |
Proses Pembuatan |
Sama-sama melalui proses kimia, tapi sodium laureth sulfate mereaksikan minyak kelapa sawit dalam proses ethoxylation sehingga hasilnya relatif lebih aman. |
Proses kimia untuk mereaksikan minyak kelapa pada SLS menghasilkan bahan yang relatif lebih berisiko dibandingkan SLS. |
Efek yang Ditimbulkan |
Sodium laureth sulfate memiliki efek buruk yang lebih rendah. Penggunaan produk skincare yang mengandung SLES berpotensi lebih rendah untuk menyebabkan iritasi. |
Sodium lauryl sulfate memiliki potensi mengiritasi yang lebih besar. |
Pertanyaan sodium laureth sulfate apakah berbahaya untuk kulit wajah sudah bisa terjawab. SLES punya potensi untuk mengiritasi kulit, tapi tingkatnya lebih rendah dibandingkan SLS. Jika kulit Anda termasuk tipe sensitif atau kering, maka sebaiknya hindari skincare berbahan SLS/SLES.